Sunday, November 20, 2016

Warga Bentrok Dengan Aparat Soal Kasus Tanah, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan Hanya Bilang Begini

Hasil gambar untuk aher

Infomenia.net -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyesalkan soal bentrokan yang terjadi di Sukamulya, Kabupaten Majalengka. Aher mengajak agar persoalan tersebut segera diselesaikan. 

"Tentu insiden kemarin itu saya menyesalkan, tapi ketika sudah terjadi, mari kita selesaikan," ujar Aher usai menghadiri acara Angklung Day di Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (20/11/2016).

Bentrokan terjadi antara warga dan polisi saat petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) tengah mengukur luas sawah di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. 

Aher mengatakan, negosiasi sebenarnya telah dilakukan selama bertahun-tahun. Di atas lahan tersebut direncakan akan dibangun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

"Saya catat empat tahun anggaran nganggur tidak bisa diserap untuk pembangunan runway (landas pacu), tinggal 500 meter lagi ya. Runway sudah terbangun 2.500 meter, minimal untuk bisa didarati pesawat-pesawat besar (panjang landasannya) minimal 3.000 meter. Kemarin itu ialah mempermasalahkan 500 meter," jelas Aher.

Bentrokan terjadi pada Kamis (17/11) lalu. Aher mengungkapkan, awalnya pengukuran berjalan lancar hingga pukul 18.00 WIB, namun kemudian muncul pengadangan dari warga setelah itu. Pihak kepolisian kemudian melepaskan tembakan gas air mata untuk mengurangi potensi keributan yang lebih besar.

"Selesai pukul 18.00 WIB. Ketika pengukuran kan damai-damai saja, cuma dihadang. Jadi, gas air mata yang dilakukan oleh polisi itu tidak serta-merta terjadi, kecuali karena penyelamatan diri, penyelamatan masyarakat. Karena apa, karena ada perlawanan. Perlawanannya kasar, anarkis. Perlawanan pakai ketapel, batu, pakai benda-benda membahayakan. Dua korban polisi, cedera," tutur Aher.

"Kemudian karena ada perlawanan keras itu, tentu saja harus ada penyelamatan kan. Nah, penyelamatan yang pas ialah gas air mata. Kan enggak melukai siapa-siapa. Supaya anarkis atau kekerasan ini tak meluas, apalagi jatuh korban dan lain-lain, maka polisi melakukan tahapan penyelesaian," imbuhnya.

Saat aksi demo berlangsung, Aher mengatakan tidak semua massa berasal dari Majalengka. Aher berharap proyek bandara ini sudah dapat dipakai pada akhir 2018 nanti.

"Kita tentu ingin semua berjalan dengan damai. Kita ada proyek nasional yang diamanatkan ke Pemprov Jabar agar bandara itu bisa dipakai akhir 2018. Alhamdulillah semuanya lancar seluruhnya," ucap Aher. detik.com
Load disqus comments

0 comments